Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Puji
dan syukur kita sampaikan kepada tuhan yang maha esa karena berkat limpahan
nikmatnya yang tak pernah henti-hentinya di berikan kepada kita. Dimana salah
satu nikmat yang masih sama-sama kita rasakan adalah nikmat sehat, sehingga
kita masih dapat berkumpul pada kesempatan yang berbahagia ini.
Yang
terhormat, Ibu Embun, selaku Guru bahasa Indonesia SMAN 46, yang saya hormati
teman-teman siswa kelas x-mia 3 SMAN 46, dan saudara maupun saudari yang
menyempatkan untuk menyimak pidato saya kali ini.
Nama saya Abdul Baist Ramdani, saya akan
menyampaikan mengenai “Dampak Perkembangan Tekonologi Terhadap Pemuda Bangsa”.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, begitu banyak nikmat yang diberikan oleh
yang maha kuasa, tadi salah satunya adalah nikmat sehat, namun ada nikmat lain
yang sangat kita rasakan zaman yang modern saat ini, yaitu perkembangan
teknologi di segala bidang yang sangat mempermudah kita dalam melakukan
kegiatan sehari-hari.
Sebenarnya,
Perkembangan teknologi yang berkembang pesat pada saat ini berkat salah satu
nikmat yang diberikan oleh yang maha kuasa, yaitu akal pikiran yang diberikan
kepada kita, pemuda-pemudi di era modern. Yang dengan akal dan pikiran itu
setiap harinya teknologi selalu berkembang, baik hanya perkembangan kecil,
maupun perkembangan besar. Yang jelas ini merupakan perkembangan yang amat
sangat pesat.
Saya ingin
Tanya menurut saudara/I sekalian apa betul kita sebagai pemuda dan pemudi
bangsa Indonesia sangat berpengaruh dalam perkembangan teknologi? Dan khususnya
berdampak pada perkembangan bangsa kita?. Tentu benar, Di era modern ini sangat
mudah bagi kita untuk mencari informasi, dan sangat mudah untuk menyebar
informasi tersebut.
Sebagai
contoh, sekarang ini lagi trend-nya media social di kalangan anak-anak remaja,
salah satu-nya adalah line misalkan, di line itu biasanya ada official akun
yang membahas mengenai fakta-fakta ilmiah, dan artikel tersebut di kemas dengan
sangat menarik, serta sangat mudah untuk kita sebar luaskan ke teman-teman
kita, dan teman kita pun bisa menyebarkan ke temannya lagi. Bahkan dari
postingan yang berasal dari media social “line” bisa jadi dalam kurun waktu
setengah jam, postingan tersebut sudah sampai ke media social lainnya, misalnya
facebook. Benar-benar pesat kan?
Mudahnya
mencari dan menyebarkan informasi di era modern ini tentu sangat baik, hal ini
sangat mempermudah kita untuk mencari ilmu dan membandingkan suatu teori dari
pendapat-pendapat para penjelajah dunia maya. Tentu ini sangat baik, hal ini
mempermudah kita bahwa untuk belajar tidak lah harus dari buku, tapi sudah di
permudah dengan tersedianya search engine “google” dengan berbagai macam website
berilmunya, Wikipedia misalnya.
Tapi terkadang
ada beberapa pemuda/I Indonesia yang tidak dapat memanfaatkan perkembangan
teknologi ini dengan maksimal, justru malah menyalahgunakanya, misalnya hanya
untuk sekedar menyalin tugas tanpa perlu tahu apa isi dari tugas yang iya
ambil, atau justru malah menyita waktu kita karena kita terlalu sering
menggunakan gadget kita, bahkan sampai mencari informasi yang seharusnya tidak
pantas kita cari.
Oleh karena
itu kita sebagai pemuda dan pemudi bangsa harus selektif dan bersifat positif
dalam menghadapi perkembangan teknologi kita saat ini. Jangan sampai kita malah
menjadi budak dari perkembangan teknologi, bisa kita ibaratkan pada film
“Terminator” jangan sampai kita menjadi dijajah oleh teknologi/ “skynet” dari
film tersebut yang pada dasarnya adalah hasil dari akal dan pikiran kita
sendiri.
Kesimpulan
yang bisa kita ambil adalah, Tuhan yang maha esa memberikan setiap manusia akal
dan pikiran, yang pada umumya volume otak manusia adalah sama, tapi tergantung
bagaimana orang itu menggunakan otak-nya untuk menghasilkan pemikiran dan
mengakal-kannya. Sebenarnya dengan kemampuan untuk berpikir yang sama yang
dimiliki oleh seluruh manusia, kita pun juga sama-sama memiliki 2 pilihan untuk
menghadapi perkembangan teknologi yang sangat pesat ini.
Pilihan
pertama, jadi tipe manusia yang konsumtif, yaitu memanfaatkan teknologi, tetapi
awalnya hanya untuk sekedar kebutuhan kita, tapi lama-lama kita menjadi
“membutuhkan”. Atau tipe produktif, yaitu memanfaatkan teknologi, sesuai
kebutuhan kita saja, dan mengembangkan hal-hal yang positif, sehingga kita
menjadi orang-orang yang “dibutuhkan” dalam perkembangan teknologi ini. Jadilah
pemuda dan pemudi yang cerdas!
Demikian
pidato singkat saya kali ini, semoga bermanfaat khususnya untuk saya pribadi,
dan umumnya untuk para hadirin. Mohon
maaf apa bila ada salah kata dari saya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.